Thursday, August 14, 2008

Atasi Demam Dengan Bunga Cempaka



Pengantin di pulau Jawa sering menggunakan bunga Cempaka pada ujung untaian bunga melati yang menghias rambut mempelai perempuan. Bunga Cempaka atau kerap disebut Kantil dalam Bahasa Jawa, memang bentuknya indah dan berbau harum. Ternyata, dari tanaman berbunga itu, Cempaka berkhasiat meredakan demam dan penyakit lainnya.


Cempaka atau Michelia Champaka Linn adalah sejenis pohon berkayu yang memiliki tinggi rata-rata 30 meter. Konon, tumbuhan ini berasal dari India dan banyak tersebar di Asia Tenggara dan Asia Timur.


Daun Cempaka berbentuk telur taji. Bagian bawah daun yang hijau itu terdapat bulu halus. Tiap kuncup daun dilindungi oleh 2 daun pelindung. Untuk bunga, warnanya putih, kuning, atau merah. Bentuknya seperti bunga Tulip. Buahnya ternyata enak untuk dimakan. Dalam pertumbuhannya, buah menjadi bulir panjang yang terdiri atas buah kecil- kecil berbentuk jantung. Biji dalam buah itu rasanya pahit. Kayunya sangat bagus untuk digunakan sebagai bagian dari bangunan rumah. Hanya saja, belum banyak orang yang menggunakan kayu Cempaka untuk kebutuhan tersebut.

Kulit kayunya berwarna coklat. Jika dibelah, warnanya kuning muda dan mudah terpecah. Bila dirasakan, kayu Cempaka terasa pahit dan agak wangi. Sedangkan, untuk kulit akarnya, warnanya merah, rasanya pahit, dan sangat tajam. Di dalam kulit dan daunnya, terdapat kandungan alkaloida dan zat samak. Kulit kayu dan akarnya juga mengandung damar. Asam damar juga terdapat pada bijinya, selain kandungan olein. Bunganya yang harum itu, terdapat minyak terbang (cheraniol, linalol, methuleugenol, asam benzoe, nerol, dan methulaethulazijnzuur).


Di Jawa, umumnya dikenal ada dua jenis Cempaka, yaitu Cempaka putih dan kuning. Cempaka putih dibudidayakan untuk diambil bunganya. Biasanya, Cempaka putih ini untuk campuran sesajian atau wewangian lain. Wewangian itu dihasilkan dari ekstrak minyak asiri bunga, daun, dan kayu Cempaka. Kulit kayunya bermanfaat untuk obat demam. Jenis Cempaka yang kuning ini lebih dikenal sebagai kantil. Hampir semua bagian tumbuhannya berguna, yaitu akar, batang, kulit kayu, daun, bunga, buah, dan bijinya. Kulit kayunya terasa pahit dan berkhasiat untuk obat kuat, febrifugum, dan tonikum. Untuk kulit akarnya, bisa digunakan bagi perbaikan menstruasi, bersifat abortivum dalam mempercepat keluarnya uri atau plasenta. Daunnya, bila direbus dan ditambah madu, bisa digunakan untuk obat cacing, reumatik, tenggorokan, obat kumur, dan angina. Bila napas berbau (halitosis), rebusan daunnya juga bisa digunakan. Bunga kantil sangat harum. Di samping sebagai penghias rambut, Cempaka kuning ini bermanfaat untuk minyak wangi atau aromatikum, kosmetik, dan upacara keagamaan.


Selain itu, banyak juga orang yang menggunakannya untuk obat kuat, perangsang, dan diuretik. Minyaknya bisa untuk salep dan minyak rambut. Bagian kuncup bunganya juga kerap dimanfaatkan untuk obat penyakit raja singa (gonore uretritis) bila direbus dengan kelapa muda. Sedangkan, untuk bijinya yang dicampur dengan jahe, dapat dipakai sebagai obat demam pada anak-anak. Untuk menyapih anak dari ASI, biji kantil dihaluskan dan diletakkan di dada.

Republika, 15/10/2003

Monday, July 28, 2008

Pohon Cempaka

Cempaka atau Michelia Champaca berasal dari India. Pohon berukuran sedang dengan tinggi sampai dengan 50 meter dan diameter batangnya sampai dengan 1,8 meter. Batang lurus, bulat, kulit batangnya halus, bewarna coklat keabu-abuan.

Habitat: Cempaka tumbuh di tanah yang subur pada ketinggian hingga 1500 mdpl.

Manfaat: Kayunya digunakan sebagai bahan untuk panel pintu dan peralatan rumah tangga, dapat pula digunakan sebagai campuran pada jamu atau digunakan untuk wewangian rambut, diramu bersama bahan lain untuk dijadikan parfum. Bunganya dapat digunakan dalam industri kosmetika.